Kebijakan Inklusif, Polri Rekrut Penyandang Disabilitas

Kabar menggembirakan disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Rilis Akhir Tahun 2023. Kabar tersebut juga membawa harapan besar bagi kelompok penyandang disabilitas. Lantas, kabar apa yang dimaksud?

“Kemudian kita juga melakukan kebijakan inklusif untuk melakukan rekrutmen khusus bagi kelompok disabilitas yang memiliki kemampuan tertentu,” ujar Jenderal Sigit saat menjelaskan upass perbaikan terhadap kualitas SDM Polri termasuk mengubah pertumbuhan terkait kebijakan rekrutmen menjadi normal growth.

“Ini sedang kita persiapkan di mana untuk lulusan SMA melalui rekrutmen Bintara Polri dan lulusan perguruan tinggi melalui rekrutmen SIPSS. Nanti akan kita tempatkan terkait dengan tugas-tugas yang terkait dengan IT, staf keuangan, dan satker-satker lain yang bisa menerima personel-personel dengan kebutuhan khusus.” Sebenarnya mengikutsertakan

penyandang disabilitas dalam pelayanan masyarakat di kepolision bukan hal baru di Polri. Tahun-tahun sebelumnya, sejumlah polda dan polres terlah merekrut penyandang disabilitas untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pegawai harian lepas (PHL). Tahun ini, Staf Sumber Daya Manusia Polri membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menjadi perwira kepolisian, pun bintara hingga tamtama. Penerimaan anggota polisi dari kelompok disabilitas yang dilakukan Polri ini menjadi yang pertama di Asia! Sekaligus menjadi tonggak sejarah baru bagi Korps Bhayangkara.

Seleksi pertama adalah untuk kepangkatan perwira yang mulal digelar pada pertengahan Januari 2024.

“Bahwa tahun ini, Polri merekrut personel dari kelompok disabilitas, di mana rekrutmen disabilitas bintara Polri adalah untuk yang menamatkan pendidikan di tingkat SMU dan SMK Kemudian SIPSS untuk lulusan perguruan tinggi,” jelas Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen Dedi Prasetyo.

“Sebagai referensi pada 3 negara maju yang menerima polisi dari golongan disabilitas antara lain Australia, Amerika Serikat, dan Inggris,” imbuh Irjen Dedi.

Sebulan usai pendaftaran, serta pemeriksaan tingkat daerah, Senin 19 Februari 2024, SSDM Polri menyatakan tiga penyandang disabilitas lolos untuk melanjutkan seleksi SIPSS di tingkat panitia pusat (panpus).

Seleksi SIPSS Polri tingkat pusat digelar di Akademi kepolisian Semarang Jawa Tengah mulai Sabtu, 17 Februan hingga Jumat, 1 Maret 2024. Di mana terdapat dua penyandang disabilitas yang dinyatakan memenuhi syarat masuk SIPSS.

Irjen Dedi menyebut para calon siswa difabel terbukti mampu menjalani rangkaian tes masuk SIPSS Polri.

Animo SIPSS 2024 Kepala Biro Pengendalian Personel (Karo Dalpers) SSDM Polri Brigjen Nurworo Danang menjelaskan animo pendaftar SIPSS tahun ini mencapai 1.251 pendaftar. Dia Dia menuturkan 1.247 pendaftar regular dan empat pendaftar dari kelompok disabilitas.

Tiga peserta disabilitas yang lolos ke tahap seleksi pusat yakni disabilitas kaki, tangan, dan mata. Polri juga menyiapkan akomodasi dan sarana prasarana yang dibutuhkan peserta disabilitas demi kelancaran proses seleksi.

Brigjen Danang menyebut seleksi Polri terus memaksimalkan mplementasi prinsip Bersih Transparan Akuntabel dan Humanis (BETAH), Selain SIPSS, penyandang disabilitas den tas dengan tingkat pendidikan terakhir SMA atau setara bisa mengikuti seleksi Bintora. Polri yang akan dilaksanakan di waktu mendatang.

“Harapan kita, adik-adik ini bisa mengikuti rangkaian tes dengan baik dan lancar. Seleksi jalur Bintara akan mulal dilaksanakan pada akhir Maret 2024,” ungkap Brigjen Danang.

Langkah Polri yang membuka kesempatan rekrutmen bagi penyandang disabilitas itu bagaimanapun menual apresiasi bertagal kalangan. Ketua Komnas Perempuan Andy ly Yentriani menyebutnya sebagai kebijaksanaan Inklusif bagi penyandang disabilitas.

Andy juga berharap ada keterwakilan penyandang disabilitas menjadi polisi wanita agar kasus terhadap kekerasan terhadap perempuan bisa terlayani dengan memperhatikan kebutuhan khusus. la la juga berharap kebijakan merekrut penyandang disabilitas dapat berkelanjutan

“Semoga menjadi kebijakan yang berkelanjutan dan juga dapat diterapkan erapkan pada rekrutmen polwan agar kebutuhan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan pembinaan kondisi aman bisa dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan khusus perempuan,” kata dia.

Tak hanya praktisi, langkah Polri tersebut juga menuai pujian dari okademisi seperti yang disampaikan sosiolog Universitas Soedirman Purwokerto Wuryaningsih. Jenderal Dr Tri

“Artinya memang Indonesia itu sedang menggaungkan masyarakat yang inklusif. Artinya terbuka untuk semua termasuk penyandang disabilitas,” kata Tri Wuryaningsih.

la menambahkan, rencana Polri merekrut penyandang disabilitas tersebut merupakan terobosan yang bagus untuk membawa Indonesia ke negeri yang inklusif dan terbuka untuk semua

la juga berharap apa yang sudah dilakukan Poln Poln dapat diikuti oleh Instansi-instar strategis lainnya termasuk tansi yang memiliki sekolah ademasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *