Jadilah Direck Of Change Jangan Hanya Jadi Agent Of Change

Kudus – Kepala Unit Keamanan Khusus Satintelkam Polres Kudus Iptu Subkhan, S.H., M.H menyatakan; dimasa pandemi covid-19 yang belum berakhir, terdapat beberapa problematika bangsa yang nyata dan harus kita hadapi, diantaranya adanya pihak-pihak yang melakukan cipta opini masyarakat guna merongrong kewibawaan pemerintah serta memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa melalui propaganda dalam bentuk penyebaran hoak, dengan memanfaatkan isu-isu kebijakan yang diambil oleh pemerintah khususnya dalam penanggulangan covid-19.

Ini dikatakannya saat menjadi pemateri webinar Seminar Kebangsaan Dan Silatwil BEM PTM Zona IV Jateng dan DIY BEM Universitas Muhamadiyah Kudus yang mengusung tema Peran Pemuda Dalam Membangun Ketahanan Nasional Untuk Indonesia Berkeadilan, Sabtu (31/7/2021).

Oleh karenanya menurut dia, menjadi tanggung jawab bersama khususnya generasi muda dan lebih khusus lagi mahasiswa, untuk memerankan dirinya sebagai generasi penerus (QS. At-Thur:12), generasi pengganti (QS. Al-Maidah:54) dan generasi pembaharu (QS. Mariyam:42). Stigma pemuda yang idealis, belum terkotori kepentingan pribadi, belum terbebani beban sejarah dan posisi telah menjadikannya bebas menempatkan diri pada posisi baik. Pemuda dalam perannya sebagai agent of change sekaligus sebagai direck of change tercatat dalam sejarah perjalanan sebuah bangsa, bahwa perubahan sosial suatu negara sebagian besar dipicu dan dipelopori gerakan pemuda. Gerakan pemuda tak pernah absen dalam menanggapi setiap terjadinya perubahan tatatan, terutama ketika disekitarnya terdapat ketidak adilan, pembodohan dan penindasan hak rakyat serta sangat menentukan kemerdekaan suatu bangsa.

Untuk menguasai suatu bangsa lima sampai sepuluh tahun yang akan datang, maka yang harus dilakukan adalah menaklukkan generasi mudanya saat ini, dan disadari atau tidak hal ini sedang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan kekuatan pemuda di era millennial itu sendiri, yaitu; 70,4% mengakses media, 94,4% terkoneksi internet, 98,2% menggunakan handphone dan 79,0% membuka smartphone 1 menit setelah bangun tidurnya. Memberikan konten medsos yang sifatnya membenturkan negara dan agama menjadi isu utama untuk merongrong kewibawaan pemerintah dan membuat generasi muda kita terkikis rasa cinta tanah air dan sikap bela negaranya.

Dalam rangka pembentengan masyarakat untuk menghadapi problematika bangsa tersebut, maka sangat dibutuhkan peran pemuda khususnya mahasiswa guna menguasai media social dengan frekswensi yang sama sesame generasi generasi muda, untuk ikut memberikan kontra narasi terhadap propaganda dan hoak yang berkembang saat ini. Menjelaskan nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaan dari sudut pandang agama perlu terus dilakukan sehingga nilai-nilai Pancasila yang bersifat universal dan menyeluruh akan dapat diaplikasikan dalam perbuatan konkrit dan tidak sekedar konsep atau teoritis.

Pupuk terus rasa cinta tanah air dan bela negara serta bersuaralah di semua dunia untuk kebaikan dengan menjadi direck of change dan jangan hanya jadi penonton atas perubahan besar yang dikontribusikannya (agent of change). Berusaha bermanfaat untuk negara sesuai porsi dengan ikut membantu menyelesaikan masalah di sekitarmu, namun apabila belum bisa melakukan maka jangan menyumbang masalah baru dan lebih baik diam, pesannya sekaligus mengakhiri materinya.
Ditempat yang sama, Harso Widodo, A.P selaku Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Kudus menyampaikan materi berjudul strategi penerapan protocol kesehatan sebagai wujud kolaborasi memulihkan Kabupaten Kudus di masa pandemi covid-19. Startegi itu adalah dengan penegakan proyokol kesehatan yang menjadi jalan tengah antara kepentingan kesehatan dan kepentingan ekonomi dalam penanggulangan covid-19. Sedangkan Any Rosiana, M.Ns., M.Kep., Sp.Kep.J selaku Wakil Rektor Universitas Muhamadiyah Kudus menyampaikan materi berjudul peran tenaga kesehatan dalam menghadapi problematika bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *