Perkembangan teknologi, informasi dan telekomunikasi (IPTEK) yang begitu maju di kalangan remaja, membuat kita terlena dan tanpa sadar melakukan tindakan perundungan/bullying di dunia maya yang dikenal dengan istilah cyberbullying. Cyberbullying merupakan fenomena baru yang akhir-akhir ini sering terjadi terutama dikalangan anak-anak yang berusia remaja.
cyberbullying (perundungan dunia maya) adalah bullying atau perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Cyberbullying lebih kejam dibandingan tindakan bullying karena meninggalkan jejak digital seperti foto, video, dan tulisan yang mana akan menguncang psikologis seseorang yang menjadi korban.
istilah pada Cyberbullying yang patut diketahui, yaitu:
. Flaming
1. Flaming merupakan penyerangan verbal atau tindakan seseorang mengirimkan pesan teks yang berisi provokasi, penghinaan, hujatan, cacian, hinaan, atau panggilan buruk yang dialamatkan pada seseorang dalam komunitas online seperti forum publik, group chat atau thread komentar di media sosial. Biasanya terjadi disebuah forum online dengan penghuni yang memiliki ragam budaya, ideologi serta latar belakang.
2. Cyberharassment
Tindakan seseorang mengirimkan pesan teks yang berisi gangguan dengan intensitas terus-menerus secara online, dengan tujuan untuk menimbulkan kegelisahan kepada korban. Cyberharassment juga mengandung kata-kata hasutan agar orang lain melakukan hal yang sama. Pesan-pesan yang disampaikan kepada korban biasanya menyakitkan dan serius, serta dapat berupa pelecahan seksual, emosional, atau sosial.
3. Denigration / Dissing
Tindakan yang mencemarkan nama baik seseorang dengan sengaja dan sadar dengan mengumbar keburukan orang lain melalui internet. Pelaku denigration mengunggah gosip, rumor, serta kebohongan yang kejam mengenai korban untuk merusak reputasi, mempermalukan dan merendahkan korban di mata orang lain.
4. Cyberstalking
Merupakan tindakan memata-matai, mengganggu dan pencemaran nama baik terhadap seseorang yang dilakukan secara intens yang berdampak pada korban menjadi merasa ketakutan, kecemasan, depresi, hingga mengancam keselamatan korban. Mengunggah terlalu banyak informasi pribadi secara publik melalui media sosial seperti Intragram, Facebook, atau Twitter, beresiko untuk mengalami cyberstalking. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh pelaku dewasa dengan korban anak-anak, atau pelaku bisa dikenal sebagai pedofil.
5. Impersonation
Tindakan berpura-pura atau menyamar menjadi orang lain untuk melancarkan aksi dalam melakukan perundungan dengan mengirimkan pesan-pesan dan status tidak baik. Impersonation dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pelaku membuat akun palsu dengan menggunakan identitas korban dengan tujuan melakukan sesuatu yang dapat merusak reputasi korban seperti mendapatkan cacian atas status yang di unggah di akun palsu tersebut.
Metode impersonation yang paling sering dilakukan adalah catfishing, yaitu pelaku menggunakan identitas dan foto seseorang pada akun palsu untuk menjalin hubungan romatis dengan korban yang dapat berujung pada penipuan finansial, yang terjadi ketika pelaku berhasil menjerat korban untuk mentransfer sejumlah uang untuk kepentingan pribadinya.
6. Outing and Trickery
Outing merupakan tindakan menyebarkan atau mengunggah informasi sensitif atau pribadi tanpa persetujuan korban, seperti tulisan, video, maupun foto pribadi yang dapat menimbulkan rasa malu atau depresi pada korban.
Trickery merupakan salah satu jenis outing berupa tipu daya yang dilakukan dengan membujuk orang lain untuk memperoleh rahasia maupun foto pribadi. Dalam banyak kasus, pelaku outing biasanya juga melakukan trickery. Tindakan ini diawali pelaku dengan cara berusaha mendapatkan kepercayaan korban hingga berhasil mendapatkan informasi sensitif dan menyebarkan informasi tersebut secara online tanpa persetujuan korban.
7. Exclusion
Exclusion merupakan tindakan bullying terhadap korban yang dikucilkan dari aktivitas suatu komunitas secara online. Contoh kasus yang sering terjadi misalnya seorang siswa yang sengaja tidak dimasukan ke dalam group chat teman sekelasnya, tidak menerima undangan online dari aktivitas bersama, atau tidak dihiraukan dalam percakapan group.