Kepolisian Negara Republik K Indonesia untuk pertama kalinya memperingati Hari Juang Polri. Upacara peringatan yang dilaksanakan di Monumen Perjuangan Polri di Surabaya, 22 Agustus 2024 tersebut dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
Peringatan Hari Juang Polri tersebut merupakan tindak lanjut dari Keputusan Kapolri Nomor 95/1/2024 tanggal tanggal 22 Agustus 2024 tentang Hari Juang Polri dan Keputusan Kapolri Nomor: KEP/1325/VII/2024 tanggal 12 Agustus 2024 tentang Tata Upacara Hari Juang Polri.
Peringatan perdana Hari Juang Polri mengusung tema Dengan Semangat Proklamasi Polisi 1945 Polri Siap Menyongsong Indonesia Emas 2045, digelar di Surabaya, jawa Timur.
Peringatan berlangsung selama dua hari di mana pada H-1 dilakukan sarasehan dan syukuran di Polda Jatim, Selasa 20 Agustus 2024 pukul 19.15 WIB. Kemudian pada hari H dilakukan upacara Hari Juang Polri di Monumen Perjuangan Polri. Monumen Perjuangan Polri terletak Jalan Polisi Istimewa, Keputran, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur.
Perjuangan Polri pertama kab diresmikan pada tanggal 2 Oktober 1988 oleh Panglima ABRS Jenderal TNI Try Sutrisno
“Perjalanan Hart Juang Polri disusun digali dan kemodian dirangkaian jadi satu dengan melibatkan para pakar, sehingga kemudian ini menjadi rangkaian satu kesatuan yang didiskusikan: bersama para senior dengan kita semua,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam sambutannya, Selasa 20 Agustus 2024.
“Alhamdulilah atas dasar keputusan bersama dengan mengikuti dan menelusuri fakta- fakta sejarah yang kita dapatkan, maka kita sepakat untuk bersama- sama menuangkan hal tersebut dalam keputusan Kapolri bahwa tanggal 21 Agustus kita jadikan Hari Juang Polri.”
Menurut Kapolri, peringatan Hari Juang menjadi catatan sejarah yang sangat penting, di mana Polri pernah menjadi bagian dari perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Jenderal Sigit menyampaikan dengan ditetapkannya Hari Juang Polri, maka generasi penerus memahami dan meneladani perjuangan para senior dan sepuh untung bangsa dan negara. Jenderal Sigit menceritakan
pada saat itu Polisi Istimewa atau Tokubetsu Keisatsu Tai melucuti senjata dari tentara Jepang dan kemudian ikut membagikan senjata kepada para pejuang yang ada. “Kita menjadi salah satu organisasi yang memiliki senjata lengkap dan berada di garis terdepan khususnya memperjuangkan kemerdekaan,” kata Kapolri.
Dia menambahkan, saat Polisi Istimewa yang dipimpin M Jasin yang kala itu berpangkat Inspektur Polisi Kelas membacakan proklamasi kepolisian lewat keputusannya yang sangat luar biasa. Kapolri berharap perjuangan polisi dalam memperjuangkan kemerdekaan tak hanya dikenang, tetapi menjadi semangatnya yang terus berkorbar di hati tiap insan Bhayangkara saus ini dan di masa depan
“Tentunya semangat terbu kemudian digelorakan dal menghadapi berbagai macam tantangan zaman yang terus berkembang dan kompleks, kata Kapolri.
Dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Jenderal Sigit menuturkan
kebersamaan dengan rakyat. Oleh karenanya, Polri harus memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.
“Harapan kita kita bersama-sama bagaimana dengan seluruh kekuatan yang kita miliki untuk terus menjaga soliditas, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan terus menjaga eksistensi institusi Polri yang kita cintai,” kata Kapolri.
Pada acara puncak, Polri mengundang sejarawan Jatim Prof. Dr. Aminuddin Kasdi, penggagas Hari Juang Polri Komjen (Purn) Arif Wachyunadi dan Ketua Komunitas Begandring Surabaya Achmad Zaki Yamani.
Dalam kesempatan tersebut Komjen (Pum) Arif juga menyerahkan buku berjudul “Hari Juang Polri dan ‘Pearl Harbour Hiroshima Nagasaki kepada Jenderal Sigit, serta penyerahan cinderamata berupa plakat dari Kapolri kepada narasumber dan moderator.