Usai Apel Hari Jadi Kota Kudus, Kapolres Kudus Beserta Forkopimda Ziarah Makam

Kudus – Pada Hari Jadi ke-473 Kabupaten Kudus dijadikan momen yang tepat untuk mengenang kembali jasa-jasa para mantan Bupati Kudus yang telah wafat. Oleh karena itu, ziarah ke makam mantan Bupati Kudus menjadi agenda penting dalam rangkaian peringatan hari jadi tahun ini.

Tepat dihari jadi, Jumat (23/9/2022), Pemkab Kudus mengawali kegiatan dengan melaksanakan Upacara Apel Peringatan Hari Jadi di halaman Pendopo Kabupaten. Bupati Kudus H.M. Hartopo bersama Forkopimda Kudus melanjutkan kegiatan dengan berziarah ke Pesarean Sidomukti, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kudus.

Nuansa khidmat menyelimuti prosesi tahlil dan tabur bunga di makam Kandjeng Kjai Adipati Ario Tjondronagoro III (Bupati Pati-Kudus 1812-1837), Kandjeng Pangeran Ario Tjondronagoro IV (Bupati Kudus-Demak 1837-1865), Kandjeng Raden Adipati Ario Tjokronagoro (Bupati Kudus 1890-1925), Kandjeng Raden Pangeran Adipati Tjondronegoro VI (Bupati Brebes/Kudus 1885-1908), Raden Agus Thoyep Kusumadihardjo, dan R.M.P. Drs. Sosrokartono.

Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama menuturkan, ziarah makam leluhur dan pendiri bangsa merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur adalah sikap moral mulia yang merupakan manifestasi kelanjutan cita-cita dan perjuangan luhur pendahulu untuk diwariskan kepada anak cucu sebagai generasi penerus bangsa.

“Dari ziarah makam ini, sedikit banyak kita bisa belajar sekaligus napak tilas perjalanan sejarah Kabupaten Kudus. Hal ini merupakan kearifan lokal yang patut dijaga dan dilestarikan,” ucap AKBP Wiraga Dimas Tama.

Ditambahkan, di usia yang ke-473 ini, pihaknya berharap Kabupaten Kudus semakin maju dan kesejahteraan masyarakat semakin baik.

Semementara itu, H.M. Hartopo mengatakan bahwa prosesi ziarah merupakan suatu bentuk penghormatan dan untuk mengenang spirit para mantan bupati dalam membangun Kabupaten Kudus.

“Ziarah ini sebagai bentuk penghormatan untuk senior-senior terdahulu atas pengabdian yang sangat luar biasa. Mulai merintis Kabupaten Kudus yang mungkin dulu dianggap tertinggal, sehingga sekarang sudah modern sekali. Program kami untuk menjadikan Kudus sebagai kabupaten yang modern, religius, cerdas dan sejahtera,” tuturnya.

Dirinya mengungkapkan, pada usia Kabupaten Kudus yang ke-473 disertai dengan kedewasaan masyarakat yang bermuara pada situasi kondusif yang tetap terjaga. Kondisi itulah yang membuat pembangunan fisik dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat berjalan lancar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *