Dinamika global yang tak tentu, di mana eskalasi konflik antarnegara semakin besar. Presiden Prabowo menyampaikan dalam situasi krisis global, negara-negara lain akan mengutamakan kepentingan domestiknya. Sehingga Indonesia harus mampu mandiri dalam memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Presiden menerangkan Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah yang merupakan modal kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Contohnya kelapa sawit yang dapat menghasilkan solar dan bensin, serta tanaman-tanaman lain seperti singkong, tebu, sagu, dan jagung.
Oleh sebab itu Presiden Prabowo menyatakan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang makin kompleks. Komitmen tersebut disampaikan pada pidato pertamanya usai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD.
Sebagai langkah jangka panjang, Presiden menekankan pentingnya hilirisasi pada sejumlah komoditas nasional yang dimiliki Indonesia. Dengan meningkatkan nilai tambah tersebut, Presiden meyakini Indonesia akan menjadi makin kuat secara ekonomi dan rakyat dapat menikmati kemakmurannya.
Semangat mendukung program ketahanan pangan nasional dilaksanakan Polri sesuasi instruksi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo seperti yang disampaikan Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Ada empat program yang harus dilaksanakan yaitu program pekarangan pangan bergizi, program pemanfaatan lahan produktif, program pengawasan dan rekrutmen anggota Polri dengan kompetensi pertanian, perikanan, gizi dan kesehatan masyarakat, kata Irjen Pol Dedi.
Ditambahkan lebih lanjut oleh Irjen Dedi, kegiatan tersebut memiliki multiplier effect yang manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat dalam mencukupi kekurangan pangan sekaligus menurunkan angka pengangguran dan kriminalitas
Sebelumnya Polri dan Kementerian Pertanian telah menyepakati kerja sama untuk Pembangunan sektor pertanian, Penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU pun dilakukan di Jakarta, Kamis 25 April 2024.
Inti dari MoU tersebut adalah tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi dalam Pembangunan Pertanian,. MoU tersebut ditandatangani oleh Mentan Andi Amran Sulaiman dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kerja sama tersebut mengandung ruang lingkup untuk pertukaran data atau informasi, bantuan pengamanan, dukungan satgas pangan Polri dalam pembangunan pertanian, Penegakan hukum, Peningkatan kapasitas dan pemanfaatan Sumber Daya Manusia, pemanfaatan prasarana.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga mengarahkan polda atau polres yang di wilayah hukumnya terdapat area Perhutani, PTPΡΝ, atau tanah milik daerah yang masih tidur, agar dimanfaatkan sesuai misi swasembada pangan. Hal itu disampaikan Jenderal Sigit dalam video conference di Mabes Polri, Senin 28 Oktober 2024.
Jenderal Sigit langsung mengumpulkan seluruh jajarannya di tingkat polda dan polres melalui video conference usai hari pertama mengikuti retreat Kabinet Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
Rekrutmen Bakomsus Selain menekankan pada jajarannya untuk menggerakkan masyarakat untuk mencapai misi swasembada pangan dan mewajibkan kolaborasi dengan kelompok-kelompok tani, Polri juga melakukan penerimaan bintara kompetensi khusus (bakomsus) yang bersumber dari lulusan SMK hingga sarjana Ilmu Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Selain itu Polri juga membuka penerimaan bakomsus yang bersumber lulusan D4 serta sarjana Ilmu Gizi dan Kesehatan Masyarakat untuk mengawal program Makan Bergizi.
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan akan merekrut Bakomsus SMK Pertanian. Sehingga, semakin banyak generasi baru Polri yang menguasai kemampuan di bidang pertanian.
“Dengan tambahan satu kompetensi SMK Pertanian, minimal dia akan lebih cepat lagi bisa beradaptasi dengan masyarakat pertanian karena dia sudah punya background pengetahuan yang cukup. Oleh karena itu, saya minta tolong dipersiapkan, didata SMK-SMK Pertanian yang ada di provinsi masing-masing itu ada berapa?” terang Irjen Dedi.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho menjelaskan Bakomsus adalah bintara kompetensi khusus, yang berasal dari pertanian,
“Sedang dirancang maupun disusun untuk tindak lanjutnya, salah satunya adalah menindaklanjuti program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Bapak As SDM, kemarin sudah dipaparkan rencana akan merekrut Bakomsus yang berasal dari pertanian,” ungkap Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan di The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu 30 Oktober 2024.
Kadivhumas juga menerangkan Polri telah melakukan kerja sama dengan berbagai kementerian dan pihak terkait lainnya guna mengetahui lembaga-lembaga pendidikan yang fokus di bidang pertanian dan ahli gizi. Dia mengatakan hal ini sedang dirancang oleh Asisten Kapolri Bidang SDM.
“Rencana, kickoff akan disampaikan bulan November ini, akan disosialisasi dan kemudian di bulan Desember sudah mulai perekrutan untuk bisa mendapatkan calon-calon terbaik untuk mengawali soal ketahanan pangan maupun untuk masalah keahlian di bidang gizi,” kata Irjen Sandi.
SSDM Polri menyediakan kuota 600 orang untuk menjadi bhabinkamtibmas yang fokus pada misi Swasembada Pangan dan program Makan Bergizi.