Baru-baru ini akibat jebolnya tanggul sungai Wulan yang berada di perbatasan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak jebol mengakibatkan banjir yang menggenangi warga di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak
Akibat banjir tersebut, ribuan warga mengungsi di sejumlah tempat pengungsian yang berada di Wilayah Kabupaten Kudus
Selain memberikan bantuan, Polres Kudus juga menejunkan puluhan Polisi Wanita (Polwan) di lokasi pengungsian untuk melakukan trauma healing kepada anak-anak yang tertimpa banjir
Trauma Healing merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan Polwan Polres Kudus saat berada di lokasi bencana. Trauma healing adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu. Polwan P;olres Kudus mewujudkannya dengan cara memberikan hiburan kepada warga setempat, khususnya anak-anak agar trauma pasca bencana bisa terobati, dan mereka tidak takut lagi untuk beraktivitas secara normal.
Apa itu Trauma Healing?
Penyembuhan trauma atau trauma healing adalah salah satu metode pengobatan yang dilakukan untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah emosional akibat trauma dari kejadian traumatis atau ketakutan di masa lalu. Umumnya, metode penyembuhan trauma ini dilakukan oleh seorang psikolog atau psikiater setelah mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:
Komitmen pasien dalam menjalani terapi untuk mengatasi trauma.
Kemungkinan atau risiko pasien untuk melakukan bunuh diri.
Kemampuan pasien dalam menghadapi tekanan (coping skill).
Tujuan Trauma Healing
Pada dasarnya, tujuan dilakukannya trauma healing adalah untuk membantu mengatasi post traumatic stress disorder (PTSD) dan berbagai gangguan emosi lainnya yang disebabkan oleh kejadian traumatis, seperti:
Mendapatkan kekerasan, baik secara fisik maupun psikis, pada masa kanak-kanak (child abuse).
Bullying.
Perceraian orang tua.
Kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan cedera serius.
Bencana alam.
Kehilangan pekerjaan secara mendadak.
Kekerasan dalam rumah tangga.
Pelecehan seksual.
Dan lain-lain.
Di samping itu, trauma healing juga dilakukan untuk membantu mengurangi rasa takut, meningkatkan coping skill, hingga membangun rasa percaya pasien kepada orang lain. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Mengurangi Rasa Takut Akibat Kejadian Traumatis
Trauma adalah kondisi yang dapat menimbulkan rasa takut berlebih dan kerap membuat seseorang menghindari tempat, orang, atau hal-hal lain yang dapat mengingatkannya akan pengalaman traumatis tersebut. Kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup penderitanya sehingga penting untuk segera ditangani dengan tepat.
Karena itu, trauma healing menjadi salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu seseorang agar mampu menghadapi dan mengatasi gangguan psikologis akibat trauma yang dialaminya.
2. Meningkatkan Kemampuan Dalam Menghadapi Tekanan (Coping Skill)
Tak jarang dari penderita PTSD merasa tidak mampu untuk mengatasi trauma yang mereka alami. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut, penderita PTSD dianjurkan untuk melakukan terapi psikologis secara rutin guna meningkatkan keterampilan dan kemampuannya dalam menghadapi tekanan (coping skill).
Selain itu, trauma healing juga dapat membantu pasien untuk mengubah pola pikir negatif yang kerap terbentuk akibat kejadian traumatis tersebut. Misalnya, terapi psikologis ini dapat memberikan perspektif baru pada pasien yang sering menganggap dirinya merupakan orang tidak berguna karena serangkaian kejadian buruk yang menimpanya.
3. Meningkatkan Kepercayaan Pasien terhadap Orang Lain
Kejadian traumatis kerap menyebabkan seseorang merasa tidak aman (insecure) sehingga membuat mereka sulit untuk memercayai orang lain. Dengan melakukan terapi psikologis secara rutin, efek kejadian traumatis tersebut dapat diredakan dengan memberikan pemahaman bahwa masih ada orang yang bisa dipercaya dan tidak ada salahnya untuk memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada orang lain.
Macam-Macam Trauma Healing
Terdapat sejumlah jenis terapi yang umum digunakan untuk melakukan trauma healing, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy (TF-CBT)
Trauma-focused cognitive behavioral therapy atau TF-CBT adalah terapi yang dilakukan untuk menangani trauma pada anak-anak dan remaja. Terapi ini dilakukan dengan cara mengubah pola pikir dan perilaku tidak sehat yang melibatkan orang tua atau pengasuh anak. Selain mengatasi PTSD, terapi ini juga dapat membantu menangani berbagai masalah mental lainnya pada anak, seperti gangguan perilaku, gangguan kecemasan, hingga depresi pada anak.
2. Cognitive Processing Therapy (CPT)
Cognitive processing therapy (CPT) adalah terapi yang berfokus pada pola pikir pasien setelah mengalami kejadian traumatis. Tujuan utama CPT adalah untuk memperbaiki cara pasien dalam melihat dirinya sendiri, orang lain, serta lingkungan di sekitarnya. Terapi ini biasanya dilakukan untuk menangani kondisi kejiwaan pasien yang merasa sangat malu dengan peristiwa traumatis yang dialaminya.
3. Prolonged Exposure (PE) Therapy
Prolonged exposure therapy adalah salah satu bentuk terapi penyembuhan trauma yang dilakukan dengan cara memaparkan pasien secara bertahap agar ia dapat melatih dirinya dalam menghadapi kejadian traumatis tersebut.
Kebanyakan individu ingin menghindari apa pun yang mengingatkan mereka pada trauma yang dialami.namun hal tersebut justru dapat memperkuat rasa takut mereka dan tidak menyelesaikan masalah. Dengan menghadapi apa yang selalu dihindari, pasien diharapkan dapat mengurangi gejala PTSD-nya.
4. Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR)
Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR) adalah terapi yang menggunakan stimulasi gerakan mata secara berirama serta mengarahkan pasien untuk fokus pada gambar yang berkaitan dengan kejadian traumatis. Terapi ini bertujuan untuk membantu pasien mengurangi emosi yang timbul akibat trauma tersebut.
Metode Trauma Healing
Pada dasarnya, metode penyembuhan trauma cenderung beragam sesuai dengan jenis terapi yang dilakukan. Namun, sejumlah metode yang umum dilakukan dalam menjalankan trauma healing adalah sebagai berikut:
Imaginal exposure: Metode trauma healing yang dilakukan dengan mengarahkan pasien untuk membayangkan kejadian traumatis yang dialaminya dan menjelaskannya secara terperinci kepada psikolog atau psikiater.
Exposure therapy (in vivo exposure): Metode trauma healing yang dilakukan di luar sesi terapi. Metode ini bertujuan untuk membantu pasien agar mampu menghadapi situasi sehari-hari yang mungkin mendekati atau berkaitan dengan kejadian traumatis.
Written account: Melalui metode ini, psikolog atau psikiater dapat mengarahkan pasien untuk menulis kronologi dari kejadian traumatis yang dialaminya.
Cognitive restructuring strategies: Metode ini biasanya dilakukan dalam cognitive processing therapy (CPT) untuk membantu mengubah pola pikir negatif yang berkembang setelah kejadian traumatis.
Impact statement: Salah satu metode trauma healing dalam cognitive processing therapy (CPT) yang dilakukan dengan menuliskan hal-hal yang dipercaya menjadi alasan kenapa kejadian traumatis tersebut terjadi, serta pengaruhnya dalam kehidupan pasien.
Trauma healing adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu menangani trauma yang kerap memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Jika Anda pernah mengalami kejadian traumatis yang berefek pada aktivitas sehari-hari dan memengaruhi kualitas hidup dalam jangka panjang, tidak ada salahnya untuk melakukan konseling dengan psikolog atau psikiater secara rutin melalui fitur Telekonsultasi guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Melalui fitur ini, dokter dapat memberikan saran perawatan serta meresepkan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Selain itu, fitur ini juga memungkinkan pasien untuk menerima obat yang diresepkan tanpa perlu keluar rumah. Kendati demikian, terdapat beberapa jenis obat, seperti antipsikotik yang perlu diambil oleh pasien secara langsung (selfpick up).