Apa Itu Perubahan Iklim, Penyebab, Dampak & Cara Mengatasinya

Perubahan iklim adalah perubahan pola dan intensitas unsur iklim dalam periode waktu yang sangat lama. Bentuk perubahan berkaitan dengan perubahan kebiasaan cuaca atau perubahan persebaran kejadian cuaca.

Penyebab utama terjadinya perubahan iklim yaitu pemanasan global. Percepatan pemanasan global merupakan akibat dari meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer Bumi yang mengubah peran dari efek rumah kaca. Aktivitas manusia juga dapat mengubah iklim bumi, dan saat ini mendorong perubahan iklim melalui pemanasan global

Tidak ada kesepakatan umum dalam dokumen ilmiah, media, atau kebijakan mengenai istilah yang tepat untuk digunakan merujuk pada antropogenik perubahan yang dipaksakan; baik “pemanasan global” atau “perubahan iklim” dapat digunakan.

Perubahan iklim akan berdampak kepada peningkatan tinggi permukaan air laut, meningkatnya jumlah bencana alam, pergeseran rentang geografis, dan kerusakan ekosistem. Dampak perubahan iklim akan dirasakan oleh manusia, hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme. Perubahan iklim akan memberi dampak di lautan, daratan maupun di lapisan udara.

Perubahan Iklim Menurut Pemerintah RI

Berdasarkan UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

Penyebab Perubahan Iklim

 Efek Rumah Kaca

Gas-gas di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2) mampu menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Akan tetapi, efek rumah kaca membuat sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Ini yang membuat bumi menjadi semakin panas.

Pemanasan Global

Pemanasan global adalah peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di troposfer yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim global. Pemanasan global terjadi akibat meningkatnya jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Naiknya intensitas efek rumah kaca karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas, yaitu sinar inframerah yang dipancarkan oleh bumi.

Pembuatan Energi

Energi listrik dan panas dihasilkan dengan membakar bahan bakar fosil, sehingga menghasilkan emisi karbon dioksida dan dinitrogen oksida, yaitu gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.

Penggunaan Transportasi

Selanjutnya ada penggunaan transportasi yang juga menjadi salah satu penyebab perubahan iklim. Bahan bakar fosil sebagai sumber energi kendaraan menyebabkan perubahan iklim karena emisi gas karbon dioksida.

Penebangan Hutan

Emisi gas rumah kaca juga timbul akibat penebangan hutan. Pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya. Karena hutan menyerap karbon dioksida, penebangannya juga mengakibatkan berkurangnya penyerapan emisi gas rumah kaca.

Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi, perubahan iklim juga memengaruhi berbagai aspek alam dan kehidupan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian, hingga ekosistem wilayah pesisir

Menurunnya Kualitas Air

Dampak perubahan iklim yang pertama adalah menurunnya kualitas air. Curah hujan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih.

Kuantitas Air Berkurang

Pemanasan global membuat jumlah air pada atmosfer meningkat yang kemudian meningkatkan curah hujan. Meski kenaikkan curah hujan dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut. Jadi, air tak akan sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.

Perubahan Habitat

Pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, terjadinya banjir dan juga badai karena perubahan iklim akan membawa perubahan besar pada habitat sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai organisme lain.

Spesies Punah

Selanjutnya adalah punahnya spesies. Perubahan habitat bisa menyebabkan punahnya berbagai spesies, baik binatang maupun tanaman, seperti pohon-pohon besar di hutan yang menjadi penyerap utama karbondioksida.

Spesies yang punah ini disebabkan karena tidak sempat beradaptasi terhadap perubahan suhu dan perubahan alam yang terjadi terlalu cepat. Punahnya berbagai spesies ini juga bakal berdampak lebih besar pada ekosistem dan rantai makanan.

Kualitas dan Kuantitas Hutan Menurun

Kebakaran hutan merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Sebagai paru-paru bumi, hutan merupakan produsen oksigen (O2). Selain itu, hutan juga membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.

Wabah Penyakit Meningkat

Kenaikan suhu dan curah hujan bisa meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang mematikan, seperti malaria, kolera, dan demam berdarah. Ini disebabkan karena nyamuk pembawa virus-virus tersebut hidup dan berkembang biak pada cuaca yang panas dan lembab, dimana kondisi demikian akan secara umum disebabkan oleh perubahan iklim.

Selain itu, penipisan ozon menyebabkan peningkatan intensitas sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi penyebab kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh manusia. Jadi, manusia bakal lebih rentan terhadap asma dan alergi, hingga jantung dan stroke.

Lahan Pertanian Berkurang dan Tidak Produktif

Perubahan iklim juga bisa menyebabkan lahan pertanian berkurang. Suhu yang terlalu panas, berkurangnya ketersediaan air, dan bencana alam yang disebabkan perubahan iklim dapat merusak lahan pertanian.

Selain merusak lahan pertanian, perubahan iklim juga bakal menyebabkan perubahan masa tanam dan panen. Ini berpotensi juga menyebabkan munculnya hama dan wabah penyakit pada tanaman yang sebelumnya tidak ada.

Cara Mengatasi Perubahan Iklim

Hemat Energi

Sebagian besar listrik dan panas ditenagai oleh batu bara, minyak, dan gas. Oleh karena itu, cara mengatasi perubahan iklim yang pertama adalah dengan menggunakan lebih sedikit energi dengan menurunkan pemanasan dan pendinginan.

Anda bisa beralih ke bola lampu LED dan peralatan listrik hemat energi, mencuci cucian dengan air dingin, atau menggantung barang-barang hingga kering daripada menggunakan pengering.

Jalan Kaki, Bersepeda, atau Gunakan Transportasi Umum

Kendaraan membanjiri jalanan dan membuat kemacetan. Kebanyakan dari kendaraan yang ada di jalan raya membakar solar atau bensin. Solusinya, Anda bisa mencoba berjalan atau mengendarai sepeda daripada mengemudi karena ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca serta membantu menjaga kesehatan.

Selain itu, Anda bisa mempertimbangkan transportasi umum, seperti kereta atau bus jika harus menempuh perjalanan jauh. Cara mengatasi perubahan iklim ini sangat mudah untuk Anda lakukan.

Beralih ke Kendaraan Listrik

Jika Anda berencana membeli mobil, pertimbangkan untuk membeli mobil listrik. Mobil listrik membantu mengurangi polusi udara dan menyebabkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih sedikit daripada kendaraan bertenaga gas atau diesel.

Perbanyak Makan Sayur

Asupan makanan juga berpengaruh dalam mengatasi perubahan iklim. Anda bisa makan lebih banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sedikit mengonsumsi daging dan susu.

Kurangi, Gunakan Kembali, Perbaiki, dan Daur Ulang

erakhir, ada cara mengatasi perubahan iklim tak kalah mudah yang bisa Anda coba. Elektronik, pakaian, dan barang-barang lain yang Anda beli menyebabkan emisi karbon di setiap titik produksi, mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga pembuatan dan pengangkutan barang ke pasar. Untuk melindungi iklim, beli lebih sedikit barang, belanja barang bekas, perbaiki apa yang Anda bisa, dan lakukan daur ulang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *