Mengenal FOMO, Rasa Takut Ketinggalan Tren di Medsos

Pengertian dan Asal Usul Istilah FOMO

FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out, yang artinya kecemasan jika kehilangan momen atau informasiFOMO menyebabkan seseorang merasa tertinggal dan berpikir bahwa kehidupan orang lain di media sosial lebih menyenangkan dibanding hidupnya sendiri. Itu sebabnya, mereka berusaha mengikuti tren demi terlihat bahagia dan keren.

Istilah FOMO pertama kali diperkenalkan oleh Patrick McGinnis, seorang penulis asal Amerika Serikat. Waktu kuliah di Harvard Business School tahun 2003, Patrick beranggapan bahwa tahun itu merupakan era di mana manusia berada di dalam dotcom bubble.

Dotcom bubble?  Ini adalah sebutan ketika teknologi dan internet sedang berkembang pesat. Ditambah kehadiran Friendster, media sosial paling hits di jamannya.Patrick berpikir kalau kemunculan Friendster dan internet mempengaruhi manusia untuk live to the fullest alias tidak ingin kehilangan momen apapun.

Mengapa Orang Bisa FOMO?

Penyebab FOMO tak lain adalah media sosial. Ingat nggak waktu Coldplay ngumumin bakal konser ke Indonesia tahun ini? Tiketnya langsung sold out dalam hitungan menit! Meskipun fans Coldplay banyak, tak sedikit yang membeli tiket tersebut hanya karena FOMO alias nggak mau ketinggalan euforia konser.

Selain Coldplay, media sosial juga menampilkan tren lain di bidang makanan, wisata, fashion, sampai gaya hidup. Masih ingat Kue Odading Mang Oleh? Sekilas tampak biasa saja, tetapi karena viral di Tiktok, banyak orang yang rela antre untuk membeli demi mengunggahnya ke media sosial.

Dampak Negatif FOMO

FOMO mungkin dianggap sepele. Tetapi, tahukah kamu kalau FOMO dapat menimbulkan efek negatif seperti:

1. Insecure

Insecure adalah rasa tidak percaya diri dengan kondisi kamu saat ini. Penyebab insecure bukan hanya fisik, melainkan dapat berasal dari finansial, gaya hidup, hubungan, dan lain sebagainya. Awalnya, kamu merasa iri ketika melihat kehidupan orang lain di Instagram yang terkesan sempurna. Lambat laun, kamu jadi insecure dan menganggap hidup kamu nggak ada apa-apanya dibanding mereka.

2. Bertindak Impulsif

FOMO bikin seseorang jadi takut ketinggalan momen, meskipun nggak semuanya relate sama kehidupan dia. Beli tiket konser jutaan padahal nggak hafal lagunya, liburan pakai paylater, beli barang-barang yang sebenarnya nggak paham cara pakainya, dan lain-lain. Perilaku ini mirip dengan konsumtif karena bersenang-senang tanpa memikirkan jangka panjang, apalagi kalau kamu punya tabungan atau sesuatu yang lebih mendesak di masa depan. Yuk, kurang-kurangin FOMO-nya biar bisa nabung!

3. Mengganggu Produktivitas

FOMO juga menghambat produktivitas dalam belajar maupun bekerja. Karena takut tertinggal informasi, kamu sulit untuk fokus dan terus-menerus mengecek notifikasi. Hal ini tentu buruk ya, teman-teman. Tanggung jawab kamu tak kunjung selesai karena perhatian kamu teralihkan oleh media sosial. Alangkah baiknya, jika kamu mematikan notifikasi akun media sosialmu selama beraktivitas.

Cara Mengatasi FOMO

Apakah FOMO berbahaya?

Fear of Missing Out (FOMO) berbahaya jika membuat kamu terus menerus mencari validasi lewat unggahan di media sosial. Tapi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk keluar dari lingkaran FOMO. Ikuti tips di bawah ini ya:

1.  Journaling

Journaling atau menulis diary adalah menuangkan seluruh pikiran dan perasaan kamu di atas kertas. Kamu bisa menulis, menambahkan foto atau hiasan untuk mempercantik jurnal. Dengan jurnal, kamu punya memori untuk dikenang. It’s not always come to Instagram Story, right?  Menurut Dr. James Pennebaker, journaling dapat menurunkan tingkat depresi dan anxiety, sertameningkatkan kualitas hubungan sosial manusia.

 2. Mengobrol dengan Teman

FOMO bikin kita merasa sendiri dan tertinggal. Kelihatannya yang lain seru-seruan, kenapa aku nggak diajak ya? Tenang, teman-teman kamu masih ada kok. Try to seek real connections instead of engagement. Supaya nggak ngerasa ketinggalanajak temen kamu video call, nonton film online bareng, dan cerita.  Udah lama ‘kan nggak denger kabar mereka?

3. Fokus Mengembangkan Hobi

FOMO bisa dicegah dengan mengurangi penggunaan media sosial. Alihkan perhatianmu ke kegiatan lain. Memasak, olahraga, main musik, melukis, apapun yang kamu suka. Awalnya mungkin sulit, tapi akan terbiasa. Jika ditekuni, hobi tersebut bisa menghasilkan uang juga, lho.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *