Bhakti Sosial, Polres Kudus Bersihkan SD 4 Payaman Pasca Banjir

Kudus – Anggota Polres Kudus kerja bakti bersama pihak sekolah membersihkan ruang kelas SD 4 Payaman di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus yang sudah sepekan lebih tergenang banjir.

Diketahui, banjir menggenangi sekolah tersebut sejak Senin, 3 Februari 2025 lalu setelah Kudus diguyur hujan deras. Awalnya, banjir sampai menggenangi ruang kelas, namun hingga Kamis, 13 Februari 2025 banjir hanya di halaman sekolah.

Kepala SD 4 Payaman, Siti mengungkapkan, ketinggian air banjir di halaman maupun jalan menuju sekolah saat ini sekitar 30-40 sentimeter.

Sebab itu, sampai hari ini para siswa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan masih harus belajar di rumah selama kurang lebih seminggu ini.

“Sudah seminggu lebih, anak-anak tidak bisa aktif belajar karena kondisi sekolah tidak memungkinkan,” kata Siti saat dimintai ditemui di sekolah pada Rabu, 12 Februari 2025.

Setelah banjir mulai surut, pihak sekolah dibantu personel Polres Kudus melakukan kerja bakti membersihakn lingkungan sekolah. Keberadaan personel kepolisian yang membantu kerja bakti membersihkan sekolah dikatakan Siti sangat membantu.

Siti mengaku, pembersihan ruang kelas dan lingkungan yang bercampur itu bisa lebih ringan dengan adanya bantuan polisi.

“Sangat membantu dan meringankan beban kami untuk membersihkan kelas yang terendam banjir, semoga lekas surut dan anak-anak kembali aktif,” harapnya.

Sementara itu, Kasat Sabhara Polres Kudus, AKP Ngatmin menyampaikan, sekitar 100 personel diterjunkan untuk membantu bersih-bersih di SD 4 Payaman Mejobo.

“Gabungan dari Polres Kudus, Polsek Mejobo hingga BPBD,” kata AKP Ngatmin.

Saat ini, lanjut AKP Ngatmin, kondisi banjir di Desa Payaman mulai surut dan hanya menggenang akses jalan. Sementara sebagian besar rumah warga sudah surut.
“Ketinggian hanya 20 sampai 30 centimeter, di rumah dan pemukiman sudah aman tinggal pembersihan bekas banjir,” bebernya.

Salah satu warga Desa Payaman (48), Syarifin berharap pemerintah bisa melakukan pengerukan sungai untuk menanggulangi banjir yang sudah menjadi langganan Desa Payaman.

“Semoga ada pengerukan sungai supaya aliran tidak terhambat dan menjadikan banjir,” tutur Syarifin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *