Flexing di Media Sosial Picu Aksi Phishing

Kejahatan cyberberupa Pembunya adalah kehtassan masyarakat melakukan Being atau panier gaya hidup di media sosial. Kebiasaan ini, meski terlihat sepele, dapat membuka celah bagi pelaku kejahatan. Mereka bisa mencuri data pribadi dan menyalahgunakannya.

Banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa unggahan mereka di media sosial bisa menjadi informasi ber harga bagi pelaku kejahatan siber.Dari foto rumah hingga pembayaran dengan kartu kredit, semuanya berpotensi dimanfaatkan.

unggahan unggahan yang di anggap biasa, seperti merayakan ulang tahun atau makan di restoran mewah dapat memberikan in formasi penting bagi pelaku phishing. Data seperti nama, tanggal lahir, alamat, hingga nomor kartu kredit sering kali secara tidak sengaja dibocorkan oleh korban sendiri.

Pelaku phishing menggunakan in-formasi tersebut untuk melakukan berbagai bentuk penipuan, seperti pengambilalihan akun media sosial, penyalahgunaan kartu kredit, hingga pengajuan pinjaman online tanpa sepengetahuan korban. Semua ini merugikan korban secara finan sial maupun psikologis.

Selain itu, phishing melalui aplikasi palsu. Banyak korban yang mengunduh aplikasi tidak resmi yang meminta izin akses ke SMS atau kontak telepon. Akses ke SMS sangat berbahaya karena pela-ku bisa mendapatkan OTP (One-Time Password) yang dikirimkan untuk meretas akune-banking.

Contohnya kasus undangan pernikahan dalam bentuk file APK (Android Package) yang sering digunakan untuk mengelabui korban. Ketika file tersebut diunduh, pelaku dapat mengakses data pribadi korban, termasuk informasi penting seperti kontak dan file media.

Kita harus waspada terhadap iming-iming hadiah atau promosi yang mengharuskan kita mengisi data pribadi. Jangan mudah percaya pada email atau pesan yang meminta informasi sensitif, seperti nomor rekening atau foto identitas.

Untuk itu masyarakat untuk lebih selektif dalam memberikan izin akses pada aplikasi. Sebelum mengunduh aplikasi, masyarakat harus memastikan keamanannya dengan membaca ulasan pengguna atau mengunduh langsung dari sumber resmi seperti Play Store atau App Store.

Program literasi digital rutin digelar untuk memberikan pemahaman tentang cara melindungi diri dari kejahatan siber, termasuk phishing.

Masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan memanfaatkan teknologi digital dengan bijak. Kesadaran akan pentingnya menjaga privasi dan keamanan data pribadi adalah langkah awal yang harus dilakukan.

Kejahatan phishing, adalah ancaman nyata yang terus berkembang. Teknologi yang semakin maju, jika tidak diiringi dengan kesadaran akan risiko yang ada, justru akan menjadi bu merang bagi penggunanya.

Mari kita bersama-sama meningkatkan literasi digital, memahami risiko dunia maya, dan menja ga data pribadi agar tidak disalahgunakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *