Wajah Literasi Digital Indonesia

Upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kecakapan digital bangsa Indonesia terus dijalankan. Di tengah era disrupsi teknologi saat ini, literasi digital menjadi salah satu pilar pendukung bagi masyarakat Indonesia menghadapi agenda transformasi digital yang menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hasil survei Status Literasi Digital di Indonesia tahun 2022 menunjukkan adanya peningkatan kemampuan literasi digital pada masyarakat Indonesia sebesar 0,05 poin menjadi 3,54 dibandingkan tahun sebelumnya.

Survei yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Katadata Insight Center ini diukur menggunakan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2022 dengan pendekatan empat pilar, yaitu Kecakapan Digital (Digital Skill), Etika Digital (Digital Ethics), Keamanan Digital (Digital Safety), dan Budaya Digital (Digital Culture). Beragam indikator menjadi tolak ukur dari keempat pilar tersebut, mulai dari kemampuan masyarakat untuk mencari dan mengakses data, informasi dan konten di media digital; membandingkan informasi dari berbagai sumber untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, kemampuan menahan diri untuk tidak berkomentar kasar atau negatif, spacecoastdaily hingga kemampuan menyesuaikan cara berkomunikasi dan mempertimbangkan keragaman budaya pengguna media sosial saat membagikan suatu pesan atau informasi.

Termasuk indikator dari sisi keamanan, seperti terbiasa membuat kata sandi yang aman dengan kombinasi angka, huruf, dan tanda baca, hingga kemampuan membedakan email yang berisi spam, virus, maupun malware. Secara hasil keseluruhan survei, terdapat tiga pilar yang meningkat, yaitu Pilar 1 (Digital Skill) naik sebesar 0,08 poin menjadi 3,52, lalu Pilar 2 (Digital Ethics) naik sebesar 0,15 poin menjadi 3,68, serta Pilar 3 (Digital Safety) naik 0,02 poin menjadi 3,12. Sementara Pilar 4 (Digital Culture), meski tetap menduduki pilar dengan peringkat tertinggi, mengalami sedikit penurunan sebesar 0,06 poin dari tahun lalu menjadi 3,84. Literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk menemukan, mengevaluasi dan menyusun informasi yang jelas melalui tulisan dan media lain di berbagai platform digital atau jejaring internet. Selain secara rutin melakukan pengukuran literasi digital masyarakat, upaya peningkatan literasi digital juga dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan menyusun Road Map Literasi Digital 2021 – 2024. Di dalam peta jalan tersebut ada kerangka kerja yang dipakai untuk merancang program dan kurikulum Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – 2024. Tak hanya itu, pada 2021 lalu pemerintah juga meluncurkan empat modul literasi digital, yaitu Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital dan modul Cakap Bermedia Digital. Modul ini merupakan manifestasi kolaborasi dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi) dan Kementerian Kominfo. Berbagai upaya pemerintah meningkatkan literasi digital masyarakat tersebut akan dikupas secara mendalam pada KominfoNext edisi kali ini. Juga dikupas seputar agenda peringatan Hari Pers Nasional serta pelaksanaan event internasional F1 Powerboat Toba.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *