Belakangan ini di media sosial ramai diperbincangkan penggunaan kata rudapaksa sebagai pengganti perkosa.
Tidak sedikit media yang menggunakan istilah rudapaksa dibanding perkosa. Istilah rudapaksa lebih identik dengan makna kekerasan.
Istilah rudapaksa digunakan dalam bidang kedokteran dan berkembang menjadi bermakna trauma. Pengguna bahasa mempertanyakan penggunaan kata rudapaksa yang merupakan bentuk eufemisme dari kata perkosa.
Rudapaksa pertama kali dikenalkan oleh Prof. Dr. Prijana pada sidang Komisi Istilah sebagai padanan istilah hukum dan arti yang ‘mati karena kekerasan’ untuk media.
Menurut KBBI, kata rudapaksa sendiri memiliki dua arti, yaitu paksa dan perkosa.
Perkosa memiliki arti melanggar dengan kekerasan, sedangkan pemerkosaan adalah proses, cara, dan perbuatan perkosa atau melanggar dengan kekerasan.
Dalam KBBI, istilah ini juga mengalami perubahan hingga 3 kali. Pada Edisi Pertama tahun 1988, rudapaksa berkelas sebagai kata nomina dengan arti ‘perbuatan yang dilakukan dengan paksa’.
Lalu, terjadi perubahan pada KBBI Edisi Kedua tahun 1991 menjadi ‘kekerasan; kekejaman’ dengan keterangan etimologi dari bahasa Jawa.
Hingga pada tahun 2001, definisi itu berubah lagi pada KBBI Edisi Ketiga bertahan dalam KBBI daring menjadi paksa atau perkosa.
Mungkin hal ini lah yang menjadi landasan mengapa banyak media sekarang memilih menggunakan kata “rudapaksa” daripada “perkosa” dalam memberitakan terkait satu kejahatan seksual
arti dari rudapaksa sendiri adalah pemaksaan kegiatan seksual yang dilakukan oleh satu pihak ke pihak lain.
Kata ini juga disetujui untuk dipakai dalam bidang hukum sebagai kata halus dari pemerkosaan.
Maka dari itu, banyak media megalihkan kata pemerkosaan menjadi kata rudapaksa sebagai ganti dari kata kekerasan, terutama kasus pemerkosaan seksual.
Rudapaksa dianggap lebih halus dan sopan ketimbang pemerkosaan, namun tak sedikit pula media masih memakai kata pemerkosaan dalam setiap beritanya.
Apalagi Google sempat melarang media memakai kata perkosa atau pemerkosaan sebagai kata kunci pencarian di linimasanya, sehingga kata rudapaksa dianggap aman oleh media.