SARING SEBELUM SHARING

Di Era saat ini, teknologi sudah semakin canggih dan mudah diikuti oleh semua kalangan. Tak heran jika banyak kita temui mulai dari anak kecil sampai orang tua kebanyakan sudah menggunakan gadget. Hal ini tentunya memudahkan kita dengan kerabat bahkan keluarga untuk menanyakan kabar kapanpun dimanapun dengan cepat. Namun disisi lain, kecepatan teknologi tersebut justru sering disalahgunakan oleh masyarakat. Masyarakat masih banyak yang bersikap ‘latah’ ketika menerima suatu informasi. Banyak yang masih menelan mentah informasi yang mereka dapatkan dan langsung menyebar luaskan berita tersebut tanpa diketahui kebenarannya sehingga menyebabkan berita hoax tersebut lebih cepat viral, terutama dalam penggunaan media sosial.

Penyebab Terjadinya Berita Hoax

Melani Budiantara yang merupakan seorang pakar budaya dari Universitas Indonesia memaparkan beberapa poin pemicu terjadinya pemberitaan hoax diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Adanya revolusi media sosial yang membuat keterbukaan informasi dan tingginya konsumsi media sosial dimana Indonesia pengguna Facebook terbesar ke-4 di dunia.

2. Minimnya literasi media sehingga menyebabkan kurang kritis terhadap informasi.

3. Pengguna media sosial menjadi pengedar informasi tanpa mampu melacak kebenarannya.

4. Era “Post-Truth” yang diunggulkan bukan kebenaran melainkan kedekatan emosi dan keyakinan pribadi dengan informasi yang diedarkan.

5. Adanya konflik horizontal, penajaman perbedaan, peredaran pesan kebencian, dan kecenderungan pada bullying sosial.

Cara Mencegah Berita Hoax

Inisiator Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan Ketua Masyarakat Indonesia Anti hoax Septiaji Eko Nugroho menyampaikan beberapa tips untuk menghentikan penyebaran berita hoax dengan sebagai berikut:

1. Hati-hati dengan judul provokatif

Judul dari berita hoax ini seringkali mengandung provokatif atau judul yang sensional, sehingga memicu keresahan masyarakat sehingga masyarakat sering ‘latah’ langsung meneruskan pesan tersebut ke orang lain.

2. Cermati alamat situs

Apabila link berita yang dicantumkan berasal dari situs media yang sudah terverifikasi Dewan Pers akan lebih mudah diminta pertanggungjawabannya.

3. Periksa Fakta

Perhatikan sumber dari berita tersebut. Jika berasal dari satu sumber saja, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.

4. Cek keaslian foto

Di era teknologi yang sudah semakin canggih ini, foto ataupun video dapat dicari keasliannya lho dengan melakukan drag and drop pada kolom pencarian Google Images.

5. Ikut serta pada grup diskusi anti hoax

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *