STOP BULLYING DI SEKOLAH

Tahukah anda bahwa bully bukan hanya berbicara tentang perkataan yang buruk. Hal yang dianggap lazim, tindakan yang dianggap bercanda dan terjadi berkali-kali, ternyata termasuk dalam kategori bullying. Ciri-ciri tindakan bullying antara lain agresif, berulang, tidak seimbang, dan menimbulkan kepuasan pada pelaku membulian

Siswa yang melakukan bullying kadang memiliki masalah karena bukan seorang anak yang bahagia. Pelaku bullying biasanya kurang mendapat perhatian, kedua orang tuanya sibuk mencari pundi-pundi. Sehingga, ia mengintimidasi orang lain atau hanya ingin merasa dominan dan mendapat kesenangan dari orang lain

Bullying adalah perilaku yang tidak bisa diterima karena menyakiti, merendahkan, atau membuat seseorang merasa tak aman secara emosional atau fisik.

Bullying dapat memiliki dampak serius pada korban, seperti gangguan mental, depresi, ansietas, penurunan prestasi akademis, dan bahkan berpikir untuk bunuh diri. Selain itu, pelaku bullying juga bisa mengalami konsekuensi jangka panjang, karena perilaku tersebut menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman tentang pentingnya menghargai orang lain.

Untuk mengatasi masalah bullying di sekolah, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

Kesadaran dan Pendidikan: Meningkatkan kesadaran tentang bahaya bullying dan menyediakan pendidikan kepada siswa, guru, dan staf sekolah mengenai dampaknya serta bagaimana mencegahnya.

Kebijakan Sekolah: Membuat kebijakan sekolah yang jelas dan tegas terkait dengan perilaku bullying, termasuk hukuman yang sesuai untuk pelaku bullying.

Membina Lingkungan Aman: Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif di mana siswa merasa nyaman untuk melaporkan kasus bullying dan mengajukan bantuan.

Melibatkan Orang Tua: Melibatkan orang tua dan mengkomunikasikan kebijakan sekolah mengenai bullying serta mendorong mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang empati dan menghargai perbedaan.

Mendukung Korban: Menyediakan dukungan emosional dan bantuan kepada korban bullying, termasuk menghubungkan mereka dengan sumber daya yang tepat.

Pelatihan Empati dan Keterampilan Sosial: Mengajarkan keterampilan sosial dan empati kepada siswa sehingga mereka dapat memahami perasaan orang lain dan membangun hubungan yang positif.

Peran Guru dan Staf Sekolah: Guru dan staf sekolah harus peka terhadap tanda-tanda bullying dan bertindak dengan cepat untuk mencegahnya atau mengatasi masalah tersebut.

Keterlibatan Komunitas: Melibatkan komunitas dalam upaya pencegahan bullying, termasuk pihak berwenang setempat, organisasi masyarakat, dan LSM.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman dan ramah di mana semua siswa merasa dihargai dan dihormati, sehingga bullying dapat dihentikan dan mencegah dampak negatif pada seluruh anggota komunitas sekolah.

Lalu, apakah yang harus dilakukan para guru ketika mengetahui ada muridnya yang mendapatkan tindakan bullying dan pelaku bullying? Berikut tips yang harus dilakukan guru bila hal ini terjadi di lingkungan sekolah, cari tahu dan catat informasi, catat dan simpan buktinya, cari tahu setiap ancaman, hubungi pihak sekolah, uraikan detail, minta data aturan sekolah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *